Muscab ke-9 MPC PP Kampar Resmi Dibuka

  • Bagikan
Ketua MPW PP Riau, H. Arsyadianto Rahman saat menyampaikan sambutan

Kampar, Kabariau.com – Musyawarah Cabang (Muscab) ke-9 Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC-PP) Kabupaten Kampar resmi dibuka Pj. Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, Minggu (19/2/2023) di Aula Kantor Bupati Kampar, Bangkinang.

Selain Pj. Bupati Kampar, hadir juga dalam acara pembukaan tersebut Ketua MPW PP Provinsi Riau, H. Arsyadianto Rahman, Damdim 0313/KPR diwakili Lettu Inf Suhendri, Kapolres Kampar diwakili Kabag Ren. AKP Yuliasman, Danyon 132 diwakili Letda Inf Juni Wanto, Perwakilan Majelis Pimpinan Nasional Ari Nugroho Arsyandianto, Majelis Pimpinan Nasional P2W Sumatra Swandi, Satma PP Provinsi Riau Kiki DW dan Ketua MPC PP Kabupaten Kampar, Evandro beserta pengurus serta para Ketua PAC PP se-Kabupaten Kampar.

Pj. Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol dalam pidatonya mengharapkan agar PP mampu menjadi mitra pemerintah serta motor penggerak di tengah masyarakat apalagi dalam era global seperti ini agar dapat lebih berkarya dan berkiprah.

Sehingga, tambah Kamsol, mampu berbuat yang terbaik bagi diri sendiri, masyarakat, daerah dan bangsa. Sebagai organisasi, PP harus menjadi motor penggerak untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat khususnya Kabupaten Kampar.

Sementara, Ketua MPW PP Riau, Arsyadianto Rahman dalam sambutannya mengatakan, meski pancasila telah menyatu dalam kehidupan sepanjang Republik Indonesia berdiri, namun tantangan yang dihadapi pancasila tidaklah ringan.

“Saat ini yang harus diwaspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antar pandangan, rivalitas antar nilai-nilai dan rivalitas antar ideologi,” ungkap Arsyadianto Rahman.

Arsyadianto juga mengharapkan agar para kader dapat menunjukkan bahwa Pemuda Pancasila adalah organisasi kemasyarakatan yang terbuka dan peka terhadap setiap dinamika perkembangan zaman.

“Pemuda Pancasila juga harus dapat hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan kemanfaatan, mampu menjaga masyarakat dari pihak-pihak yang ingin memperkeruh keadaan, serta mampu menjaga ideologi Pancasila dari rongrongan tindakan intervensi ideologis transnasional,” pungkasnya.

**red/binsar.m

  • Bagikan