Pekanbaru, Kabariau.com – Yayasan Universitas Riau menyampaikan apresiasi kepada Kepala SMK Farmasi Ikasari, para guru fasilitator dan peserta didik yang telah bekerjasama untuk mengadakan pameran dan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kekompakan dan nilai kekeluargaan yang telah dibangun dapat dipertahankan, karena hal ini menjadi aset untuk meningkatkan mutu pendidikan secara jangka panjang.
Hal itu dikatakan Ketua Yayasan Universitas Riau, Prof. Dr. Thamrin, M.Sc dalam sambutannya pada acara Milad ke-61 SMK Farmasi Ikasari, Rabu (29/11/2023) di Pekanbaru.
Prof. Thamrin berharap, kegiatan Pameran dan Gelar Karya P5 ini dapat membantu peserta didik SMK-F Ikasari dalam mencapai tujuan dan peserta didik menjadi pelajar Indonesia yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila yang kelak akan berguna untuk masa depan mereka.
“Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak/Ibu fasilitator yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang dimaksud dari proyek ini. Semoga Bapak/Ibu fasilitator dapat terus menjalin kerjasama dalam mewujudkan peserta didik yang memiliki Profil Pelajar Pancasila serta mempererat tali persaudaraan yang ada,” ujar Prof Thamrin.
“Kami juga berharap, bapak dan ibu fasilitator tidak hanya membimbing peserta didik kita untuk menghasilkan produk. Jika perlu dorong anak-anak untuk memasarkan produknya. Sebab output sebenarnya pendidikan itu manakala anak-anak bisa mengatasi masalah kehidupan masing-masing,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala SMK Farmasi Ikasari diwakili Wakil Kepsek Bidang Kurikulum, Apt. Yannet Triski Ningrum, M.Farm dalam sambutannya menjelaskan Pameran dan Gelar Karya P5 merupakan implementasi dari kurikulum merdeka yang telah dilakukan oleh peserta didik Kelas X dan Kelas XI SMKF Ikasari. P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya.
“Dalam P5, peserta didik diberi kesempatan dan difasilitasi untuk mempelajari tema-tema atau isu penting sehingga pesertadidik bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dankebutuhannya. Proyek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi bagi lingkungan sekitarnya.
Pada pameran dan gelar karya ini, katanya, ada satu proyek yang dilakukan oleh masing-masing tingkatan Kelas X dan XI, dengan dua tema pilihan, yakni Kelas X dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan peserta didik Kelas XI dengan tema Kearifan Lokal.
Dikatakan, dengan kegiatan Gelar Karya P5 ini, peserta didik mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tambahan dari lingkungan sekitar yang diwujudkan dalam produk-produk yang sesuai dengan karakter dan potensi kearifan lokal di daerah masing-masing. Outputnya, peserta didik dapat mengembangkan produk untuk bisa menjadi lahan usaha di masa depan.
Yang pasti, tambah Yannet, pameran Gelar Karya P5 ini ada dua tema Kelas X dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan, topiknya daur ulang sampah an-organik, peserta didik dengan bimbingan fasilitator membuat produk-produk bernilai guna dari barang-barang bekas (plastik, kertas dan kain). Kelompok ini membuat tempat tisu, tempat aqua gelas, bros jilbab, tas belanja, bunga hias dan sebagainya.
Kelas XI, tema Kearifan Lokal dengan topik Syair Melayu, Pantun Melayu, permainan rakyat, drama dari cerita rakyat Riau, membuat anyaman dari rotan dan lidi, serta membuat Masakan Melayu, seperti roti jala, roti canai, pelito daun, mie sagu dan sebagainya.
Untuk kerajinan anyaman dari rotan, dirangkai menjadi kaca hias, piring rotan, keranjang rotan, pot bunga. Ada juga dari pandan dan lidi untuk dibuat menjadi tikar dan alas piring.
Pada pameran ini, dipamerkan juga hasil karya PKK (Proyek Kreatif Kewirausahaan) dari peserta didik, berupa ecoprint. Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik.
Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi peluang usaha baru. Produk-produk ecoprint yang telah dihasilkan oleh peserta didik Kelas XI dengan bimbingan guru PKK-nya antara lain baju, baju koko, alas meja, sarung bantal, tas dan sebagainya.
Ecoprint tidak membutuhkan modal besar, cukup dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang ada di sekitar, produk ecoprint dapat bernilai jual cukup tinggi. Ecoprint dapat dibuat pada kain atau juga bisa pada tote bag yang dapat digunakan sebagai tas belanja.
**red/jas