Pekanbaru, Kabariau.com – Keris Asli milik Raja Air Tiris Melayu Kampar ditemukan di Kerajaan Tasik Malaya, Provinsi Jawa Barat, Jumat (16/12/2022) dinihari.
Raja Air Tiris Melayu Kampar, Paduka DYM SB. HM. Yunus Abdullah Rahmadsyah Al –Haj mengatakan, Keris asli milik Raja Air Tiris ini tersimpan di Istana Kerajaan Tasik Malaya sejak puluhan tahun yang lalu dan dipelihara oleh Raden Sani Wijaya Natakusumah, sesepuh LKPASI yang juga Keturunanan Raja Tasik Malaya.
PDYM SB. HM. Yunus Abdullah Rahmadsyah Al-Hajj mengakui, dirinya sangat gembira menerima penyerahan keris asli Kerajaan Air Tiris tersebut. Paduka HM. Yunus berjanji akan membuat acara syukuran di Istana Raja Air Tiris Melayu Kampar, Provinsi Riau.
“Insyaallah dalam jangka dekat ini kita akan mengadakan acara syukuran di Istana Kerajaan Air Tiris Melayu Kampar. Hal ini bukan berarti kita riya, tetapi mensyukuri telah menemukan kembali Keris asli milik Raja Air Tiris. Dengan sukacita yang mendalam dan rasa syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena telah menemukan barang yang sangat berharga tersebut,” ungkap PDYM SB. HM. Yunus.
PDYM SB. HM. Yunus juga mengapresiasi sesepuh dan pendiri LKPASI atas penyerahan Keris asli Raja Air Tiris oleh Raden Sani Wijaya Natakusumah tanpa mau dibayar sepeser pun, padahal sudah banyak yang meminta keris tersebut, baik dari orang-orang sipil maupun kalangan aparat. “Ini mungkin memang sudah jodohnya dan saya dengan senang hati menyerahkan keris ini,” kata PDYM SB. HM. Yunus menirukan kata-kata Raden Sani Wijaya Natakusumah yang sudah berusia 98 tahun itu.
Paduka HM.Yunus Abdullah Rahmadsyah Al-Hajj menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada YM Raden Sani Wijaya Natakusumah yang menetap di Padepokan Padjadjaran Pusat Jalan Karangnunggal KM21, Kecamatan Sukaraja, Tasik Malaya, Jawa Barat ini.
Bersempena dengan acara penyerahan Keris Asli milik Raja Air Tiris Melayu Kampar tersebut, PDYM SB. HM. Yunus Abdullah Rahmadsyah Al-Haj juga bersilaturrahmi dengan DYM Raden Dadan Mochendar N Prabu Sancang untuk berdiskusi terkait dengan adat, adab dan Akhlaqul Qarimah.
**red/jas